Gerakan Siswa Tangguh (GESIT) Mencegah Diare dengan Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN 2 Pejanggik

Penulis

  • Sumarni Sumarni s2 Administrasi Kesehatan Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu
  • Lalu Sulaiman S2 Administrasi Kesehatan Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu

Kata Kunci:

gesit, diare, cuci tangan

Abstrak

Kasus diare yang terjadi di Lombok Tengah masih tergolong tinggi. Sampai saat ini penyakit diare masih masuk kreteria 10 besar penyakit terbanyak khususnya di wilayah kerja Puskesmas Batunyala Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah. Insiden dan dampak yang ditimbulkan oleh penyakit diare bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan anak karena ketidaknormalan sistem saluran pencernaan. Langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) salah satunya adalah pola perilaku mencuci tangan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SDN 2 Pejanggik dengan memberikan penyuluhan tentang Cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) melalui Gerakan Siswa Tangguh (GESIT) sebagai salah satu upaya pencegahan diare pada  siswa sekolah dasar.  Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan  dengan menguji pengetahuan siswa sebelum dan setelah diberikan materi.  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dan  melakukan praktek mengenai langkah-langkah cuci tangan pakai sabun dengan benar.  Keberhasilan dari kegiatan ini ditandai dengan meningkatnya kemampuan siswa terkait materi yang disampaikan sebesar 62,4%. Sedangkan kemampuan praktek siswa dalam cuci tangan pakai sabun dapat dikatakan bahwa 100% siswa mampu memperkatekkan CTPS dengan baik dan benar.   Harapan kedepannya adalah bahwa anak-anak sekolah yang menjadi peserta kegiatan ini akan menjadi agent perubahan untuk merubah perilaku masyarakat kearah yang lebih baik sesuai prinsip kesehatan kedepannya.

 

Referensi

Ajzen, I., & Fishbein, M. (2005). The influence of attitudes on behavior.

Atika, N. (2016). Prevalensi Dan Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Siswa Sekolah Dasar Negri Cirendeu 02 Tahun 2016. Universitas Islam Negeri Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2011). Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Pada Balita. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Nita, N. A. (2016). Hubungan Antara Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare Pada Siswa SDN Batursari 5 Mranggen Tahun 2016. Universitas Dian Nuswantoro.

Pauzan, A. faith H. (2017). Hubungan pengetahuan denga perilaku cuci tangan siswa di Sekolah Dasar Negeri Cicadas 2 Kota Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 5(1), 18–23.

Purwandari, R., Ardiana, A., & Wantiyah. (2013). Hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan insiden diare pada anak usia sekolah di Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan, 4(2).

Rifai, R., Wahab, A., & Prabandari, Y. S. (2016). Kebiasaan cuci tangan ibu dan kejadian diare anak: studi di Kutai Kartanegara. Berita Kedokteran Masyarakat, 32(11), 409–414.

WHO. (2017). Diarrhoeal disease. Retrieved December 12, 2022, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease

Zhang, C. et al. (2013). Promoting clean hands among children in Uganda: a school-based intervention using “typpy-taps.” Public Health, 127(6), 586–589. https://doi.org/10.1016/j.puhe.2012.10.020

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-02-14

Cara Mengutip

Sumarni, S., & Sulaiman, L. (2023). Gerakan Siswa Tangguh (GESIT) Mencegah Diare dengan Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN 2 Pejanggik . Darma Bakti Komunitas, 4(1), 172-177. Diambil dari https://pusatjurnal.online/ojs/index.php/dbk/article/view/95