Jamu GENTALASI (Gerakan Tanggap Lansia Hipertensi) Sebagai Upaya Mengontrol Hipertensi
DOI:
https://doi.org/10.37824/dbk.v5i1.187Kata Kunci:
hipertensi, herbal, jamu, tekanan darahAbstrak
World Health Organization (WHO) memperkirakan 1,13 miliar orang di dunia mengalami hipertensi dan 2/3 berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah termasuk Indonesia. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB menunjukkan prevalensi hipertensi di NTB sebesar 83,7%. Target global dalam menurunkan angka hipertensi yaitu sebesar 25% pada tahun 2025. Salah satu cara untuk dapat menurunkan angka hipertensi yaitu dengan terapi nonfarmakologis seperti tanaman herbal. Kunyit, jahe, bawang putih merupakan beberapa tanaman herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi hipertensi. Tanaman herbal tersebut memiliki berbagai kandungan yang dapat menurunkan tekanan darah dengan menghambat aktivasi ACE inhibitor dan memblokade saluran kalsium sehingga menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan relaksasi pembuluh darah. Selain itu, sebagian besar tanaman tersebut juga memiliki sifat antioksidan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia dalam mengontrol tekanan darah melalui pelatihan pembuatan jamu menggunakan bahan herbal. Bahan yang digunakan untuk membuat jamu Gentalasi adalah bawang putih, jahe, kunyit, gula aren dan air. Responden pada kegiatan ini berjumlah 25 orang. Responden tampak antusias mengikuti kegiatan yang terdiri dari penyuluhan tentang hipertensi yang dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan jamu. Seluruh bahan yang digunakan di masak menjadi satu kemudian di saring. Hasil jamunya dibagikan kepada para responden dan di masukkan ke dalam botol untuk dibawa pulang oleh masing-masing responden.
Referensi
Agung, I. D. G. N. (2018). Analisa situasi kesehatan keluarga di UPT BLUD Puskesmas Narmada.
Anisha, R.N., Priwahyuni, Y., dan Erianti, S. (2019). Penurunan Tekanan Darah melalui Sari Kunyit pada Seseorang yang Mengalami Hipertensi. Jurnal Ners Indonesia, 9(2), Maret 2019.
Ariwibowo, A.I., Hilmi, I.L., dan Salman. (2023). Research Article: Efektivitas pengobatan Herbal pada Pasien Hipertensi. Jurnal Surya Medika, Vol.9, No.2, 34-40, Agustus 2023.
Dinkes Provinsi NTB. (2020). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2020.
Gayatri, S.W., dan Arsal, A.S.F. (2022). Pelatihan dan Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional untuk Pencegahan dan Penurunan Hipertensi di Desa Lanna, Kec. Parangloe, Kab. Gowa. Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia, Vol.3, No.2, September 2022.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.
Muti, R.T. (2017). Pengaruh Parutan Kunyit pada Penurunan Hipertensi pada Lansia di Kelurahan Barokah Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Medisains, 15(2), 84-90.
Nadia, E.A. (2020). Efek Pemberian Jahe terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi. Jurnal Medika Hutama, Vol. 02, No. 01, Oktober 2020.
Paramita, S., Isnuwardana, R., Nuryanto, M.K., dkk. (2017). Pola Penggunaan Obat Bahan Alam sebagai Terapi Komplementer pada Pasien Hipertensi di Puskesmas. Jurnal Sains dan Kesehatan, Vol. 1, No. 7.
Sugiarti., Tjahjani, E., Wilujeng, R.D. (2018). Perbedaan Efektivitas Pemberian Seduhan Bawang Putih dan Teh Rosella (Hibiscus Sabdarifa Linn) terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi di
Posyandu Lansia Kelurahan Dukuh Pakis Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2018. Jurnal Kebidanan, Vol. 7, No.1, November 2018.
Susanto, S.E., dan Wibowo, T.H. (2022). Effectivess of Giving Deep Relaxation to Reduce Pain in Hypertension in Edelweis Room Down, Kardinah Tegal Hospital. Jurnal Inovasi Penelitian, Vol.3, No.4, September 2022.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Maulin Halimatunnisa'
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.