Onion's System of Nursing Tourism
DOI:
https://doi.org/10.37824/pai.v2i1.9Kata Kunci:
nursing toursim, pelayanan kesehatan, wisata sehatAbstrak
Indonesia merupakan salah satu negara dengan berbagai macam budaya dan etnik serta beberapa gugusan pulau. Oleh sebab itu, Indonesia menjadi daya tarik tersendiri sebagai salah satu negara tujuan wisatawan. Dampak dari adanya wisatawan yang datang ke Indonesia salah satunya adalah adanya kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang memadai. Para wisatawan tidak hanya berlibur namun ketika mereka sedang sakit atau ingin melakukan pemeriksaan kesehatan, akan segera mencari pelayanan kesehatan yang berkualitas. Wisatawan umumnya menyadari bahwa kesehatan adalah hal yang paling penting dan utama dalam hidupnya, dan bagi mereka hal tersebut sama pentingnya dengan kebutuhan berwisata. Berhubung wisatawan kebanyakan berasal dari negara yang sudah maju, maka penyediaan fasilitas dan pelayanan kesehatan kesehatan dengan standar internasional bagi destinasi wisata merupakan syarat yang mutlak. Perawat mempunyai peran penting dalam mendidik wisatawan tentang risiko dan manfaat bepergian ke luar negeri maupun dalam negeri untuk berwisata. Salah satu aspek dari rangkaian perawatan yang sering hilang dalam kegiatan pariwisata adalah screening kesehatan, menyediakan standar pelayanan minimal di tempat wisata, melakukan tindakan promotif dan preventive terkait penyakit yang dapat menular, melakukan kegiatan tanggap bencana dan aktif melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keperawatan pariwisata atau Nursing Tourism adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada individu, keluarga, kelompok dan yang mana individu, keluarga dan kelompok tersebut sedang melakukan perjalanan ke suatu tempat yang berbeda dari tempat/ daerah asalnya dalam sementara waktu untuk menikmati kegiatan rekreasi baik itu dalam kondisi sehat maupun sakit. Selain itu pelayanan kesehatan tersebut diberikan bertujuan untuk menambah rasa nyaman dan aman sehingga individu, keluarga dan kelompok tersebut dapat menikmati rekreasi yang telah direncanakan hingga kembali lagi ke tempat / daerah asalnya.
Referensi
yuningtyas, D., Fachry, A., Sutrisnawati, N. N. D., & Munawaroh, S. (2020). Medical tourism as the improvement of public health service: A case study in Bali and West Nusa Tenggara. Enfermería Clínica, 30, 127–129.
Hoz-Correa, A. la, Muñoz-Leiva, F., & Bakucz, M. (2018). Past themes and future trends in medical tourism research: A co-word analysis. Tourism Management, 65, 200–211.
Kim, S., & Lee, W. S. (2019). Network text analysis of medical tourism in newspapers using text mining: The South Korea case. Tourism Management Perspectives, 31, 332–339.
Maharani, P. A. M., & Putra, I. N. D. (2018). Persepsi Wisatawan Asing Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Bali : Studi Kasus Rumah Sakit Balimèd. Jumpa, 4, 310–326.
Nelson, R. (2017). The Growing Trend of Medical Tourism: What nurses need to know about the risk and benefits for patients. In AJN Reports (Vol. 117, Issue 7).
Ormond, M. (2020). International Medical Travel or Medical Tourism. International Encyclopedia of Human Geography, 73–377.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Sismulyanto Sismulyanto

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.